
Selidiki Ledakan Sumur Minyak di Aceh, Polri Gandeng Ahli dari Pertamina
Selidiki Ledakan Sumur Minyak di Aceh, Polri Gandeng Ahli dari Pertamina
Polri tengah menyelidiki penyebab meledaknya sumur minyak di Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya bakal berharap keterangan ahli dari Pertamina soal sumur minyak tersebut. “Ini tak tersedia kaitannya bersama Pertamina. Tapi tetap menginginkan mendatangkan ahli dari Pertamina. Mereka ahli perminyakan,” ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, (05/4/2024).
Polri tengah menyelidiki penyebab meledaknya sumur minyak di Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya bakal berharap keterangan ahli dari Pertamina soal sumur minyak tersebut. “Ini tak tersedia kaitannya bersama Pertamina. Tapi tetap menginginkan mendatangkan ahli dari Pertamina. Mereka ahli perminyakan,” ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, (05/4/2024).
Penduduk setempat mengambil alih minyak bersama
Setyo mengatakan, sumur selanjutnya merupakan sumur tradisional yang udah tua. Penduduk setempat mengambil alih minyak bersama langkah menggali dan dikatrol bersama tali sebagaimana sumur terhadap umumnya. Hingga pas ini, Setyo belum memahami penyebab sumur itu menyemburkan api. “Banyak orang di situ tersedia yang merokok. Namanya termasuk di kampung, pasti berebutan minyak menjadi ramai gitu,” kata Setyo Sebanyak 10 warga dilaporkan tewas didalam kebakaran sumur minyak di Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, (05/4/2024) kurang lebih pukul 01.30. Korban tewas yang terindikasi bernama Nazarullah (30), Era bin M Sidik (32), dan Siti Hafsah (70), ketiganya warga Desa Bakti Pasi Puteh, Kecamatan Rantau Peureulak.
Kemudian, Afrizal (35), warga Desa Punti Payong, Kecamatan Rantau Peureulak; Mak Wen (55) dan Kak Nini bin Abdul Wahab (32), warga Desa Bhom Lama, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Adapun empat jenazah lainnya belum diidentifikasi. Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur, momen itu berawal pas sebuah sumur minyak di lahan Zainabah meledak. Peristiwa ini dikira gara-gara tersedia sekelompok pencari minyak mentah menginginkan mengambil alih minyak yang tidak tertampung. Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyebutkan, ledakan sumur minyak selanjutnya akibat pengeboran ilegal (illegal driling).
Vice President Communication plus Relation PT Pertamina (Persero) Adiatma Sarjito mengatakan, Pertamina EP menopang penanganan kebakaran dan ledakan di lokasi illegal drilling tersebut dikutip dalam artikel desapasi.com. “Illegal drilling dilaksanakan di lapangan yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD). Kegiatan illegal drilling yang tidak mencukupi standard operation procedure didalam aktivitas pengeboran minyak amat berisiko tinggi,” kata Adiatma.